Sebaiknya Bayi Tidur Pakai Bantal Apa Tidak?
Sebagian masyarakat memang yakin bahwa bantal berbentuk huruf U dapat membantu untuk membentuk agar kepala bayi terbentuk bundar dengan sempurna. Akan tetapi benarkah anggapan yang semacam ini secara medis?Sebenarnya anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Dan bisa jadi merupakan sebuah anggapan yang keliru. Karena sampai saat ini juga masih belum ada bukti tentang manfaat bantal untuk bayi.
Sebaliknya malah para pakar justru sangat menganjurkan agar orang tua tidak menggunakan bantal untuk tempat kepala bayi ketika tidur. Lantas benarkah tidur dengan bantal berbahaya untuk bayi? Kami akan berikan alasannya untuk bunda disini!
Bahaya Bayi Tidur Pakai Bantal
Bentuk kepala bayi sebenarnya tidak ada kaitannya dengan bantal karena bentuk kepala bayi baru lahir belum sempurna karena pengaruh proses kelahiran atau alat bantu persalinan misalkan seperti forsep.Kepalanya memang sangat membutuhkan waktu untuk kemudian dapat berubah ke bentuk yang ideal. Bayi tidak boleh tidur menggunakan bantal tinggi maupun bantal peyang dan berikut beberapa alasan bayi tidur dengan bantal berbahaya untuk bayi karena diantaranya :
- Bantal ternyata berpotensi dalam mengundang masalah sesak nafas pada bayi.
- JIka kemudian bantal robek dan kemudian isi bantal keluar dari wadahnya, kalau sedikit saja masuk ke mulut atau hidung bayi tentu akan beresiko menyumbat organ pernapasan yang dapat menimbulkan kematian karena hidung bayi masih belum terbiasa dengan yang semacam ini.
- Penyebabnya SIDS dikaitkan dengan abnormalitas pada porsi otak bayi yang nantinya akan mengontrol nafas dan juga membuat bayi lebih mudah terbangun dari tidurnya. Dan teori lain juga diungkapkan bahwa bayi dapat mengalami resiko SIDS yang jauh lebih tinggi jika tidur dengan posisi menggunakan bantal atau tidur dengan posisi yang tengkurap.
- Sebuah teori juga menyatakan bahwa permukaan pada bantal yang lembut atau benda yang ada disekitarnya dapat memungkinkan terjadinya sekat kecil di sekitar mulut bayi yang dapat menjebak hembusan nafasnya. Sebagai akibat dari hal ini bayi nantinya akan menghirup kembali hembusan nafasnya. Dan kadar oksigen tentunya akan menurun karena sudah terkontaminasi dengan karbondioksida. Tentunya hal ini kalau dibiarkan terus menerus akan menjadi bahaya bagi bayi.
0 comments